A MONKEY BUSSINESS : Antara Siomay, Mbak Yayuk dan Monyet kaliurang

Pada suatu hari jumat.

Sehabis dari perpus, saya dan mbak yayuk rasanya pengen banget maem siomay! Akhirnya demi mewujudkan pengidaman, kami berdua meluncur ke jakal a.k.a jalan kaliurang ke tempat mang cepot berada. Karena tidak cukup seporsi, mbak yayuk beli dua porsi, satu buat dimaem disitu, satu lagi buat dibungkus dibawa pulang. Akan tetapi, karena kami berdua sedang suntuk dan nothing to do (sok stress gtu deh), walhasil perjalanan dilanjutkan ke jakal kilometer atasnya lagi (hehe maksudnya jakal paling ujung alias kaliurang!). Kami main ke wana wisata alam tlogo putri. Sesampainya di sana kami trekking ke puncak bukit untuk melihat puncak merapi. Lumayan lah perjalanan kira-kira setengah jam, seperti perjalanan dari pos 1 ke pos 2 gunung Lawu (perumpaan yang aneh..).

Sampailah kami di puncak. Pemandangan pertama yang kulihat malah bukan merapi, tetapi 2 ekor monyet yang sedang doggy style!!! sumpeee…sebenernya saya mau muntah! :D. Karena belum pernah melihat adegan prono secara live.

Kata mbak yayuk :
“Dasar monyet!! mau ML aja pake gaya binatang lain!!” 😀

Kami duduk-duduk di tempat itu kira-kira sampai setengah jam lebih, menunggu sampai awan-awan yang menutupi puncak merapi menghilang tertiup angin. Kami melakukan berbagai cara supaya awannya hilang, dari berdoa hingga tiup-tiup ga jelas. Eh ternyata awannya ga ilang-ilang. So kami memutuskan untuk kembali. Sebelum balik mbak yayuk membuka bungkus siomay kang cepot dan memakan begitu saja apa adanya tanpa dicampur bumbu kacang.

Setelah itu kami berniat untuk turun gunung, tetapi lewat jalan yang lain. Baru beberapa langkah kami dicegat sekawanan monyet!!. Hiiiih klo inget mukanya itu monyet, emang monyet banget dah! Taringnya tajam menyeringai ke arah kami. Seperti akan menyerbu dan memangsa kami hidup-hidup. Serem banget deh!. Kami jadi ingat adegan film “planet of the apes”. Bedanya apes di sini adalah apes dalam arti sebenarnya. Akhirnya kami memutuskan untuk turun lewat jalan naik tadi. Tapi..HHwaaa ternyata si monyet mengeblok jalan kami lagi!!!. Dan parahnya si monyet merebut tas kresek putih yang isinya siomay dan slayer yang dibawa mbak yayuk. Kontan saja mbak yayuk menjerit-jerit tidak karuan!!. Lalu si monyet-monyet itu bukan malah menjauh tapi malah pada mendekat. Yaaa secara spontan dan tidak setia kawan saya lari ninggalin mbak yayuk, karena saya benar-benar takut.

Waktu lagi gawat-gawatnya, ada mas-mas dua orang yang tiba-tiba muncul ke tempat itu. Mbak yayuk saking takutnya minta tolong sama mas-mas tadi, tapi sepertinya mas-mas itu juga pada takut. Jadilah kami berempat berdiam diri di puncak. Sambil melihat-lihat situasi monyet-monyet itu sudah pergi atau belum, sudah sadar dari kekhilafan atau belum.

Kemudian mbak yayuk bilang sesuatu ke saya :
“Aku harus ambil slayerku balik, itu slayer kenangan…” dengan mata berbinar……

Dengan langkah yang pelan tapi pasti mbak yayuk berjalan ke arah si monyet besar overweight pembawa slayer. Lalu sama si monyet slayer itu diletakkan begitu saja di dekatnya (mungkin karena si monyet sudah sadar kalau itu bukan makanan dan tidak akan berguna bagi nusa dan bangsanya). Akhirnya mbak yayuk berhadapan satu-satu sama monyet yg paling besar!! pelan-pelan tapi dengan wajah yang rada galak mbak yayuk merebut slayer itu dari si monyet besar. Akhirnya pertarungan dimenangkan oleh mbak yayuk!! (secara mbak yayuk tinggal ambil slayernya langsung walaupun si monyet tetap menyeringai sengit ke arahnya). Setelah dia mendapat slayernya balik, kami berempat lalu turun lewat jalan yang pertama kali dicegat monyet-monyet tadi. Untung sudah tidak ada monyet yang mencegat kami lagi (mungkin karena sudah menikmati siomay kang cepot kali yeee….). Lalu kami turun ke bawah dengan suksesnya, walopun kejadian itu meninggalkan trauma bagi saya dan mbak yayuk. Trauma yang mendalam, sampai-sampai saya tidak mau nonton “planet of the apes” lagi 😀

So temen-temen, kalau mau ke tempat wisata yang banyak monyet jangan bawa makanan, atau bawa makanan tapi khusus dikasihin buat monyet. Huh Dasar monyet!!

Informasi kecil tentang lokasi kejadian :

Siomay kang cepot : Jalan kaliurang – dayu , yogyakarta. Siomaynya enak dan harganya murah meriah.
Hutan wisata kaliurang : tlogo putri, kaliurang, yogyakarta. Tiket masuk Rp 1500 untuk lokal dan Rp 15.000 untuk turis asing. Yang bisa dilakukan di sana adalah melihat monyet-monyet, bermain di bawah air terjun, trekking untuk melihat puncak merapi, menikmati hutan hujan dengan keanekaragaman hayati dan kuliner!! ^_^

4 Komentar

Filed under Fun Trip

4 responses to “A MONKEY BUSSINESS : Antara Siomay, Mbak Yayuk dan Monyet kaliurang

  1. sebenarnya sprti ini yang saya suka.. biasanya saya dan teman2 menyebut UNTALPALA… susah senang kalo sudah makan2 barsama dan membahas masalah makanan kita akan menjadi damai…. salam Cis…

    Jembatan Setan di Gunung

  2. Ping-balik: Perjalanan ke Petang part 1 « surf the uniqueness of universe

  3. Heheheh… Monyet-monyet itu memang lucu banget. Dulu pernah dikejar gegara rebutan pisang

Tinggalkan komentar