
Pemandangan kota Ghent dari kastil Gravensteen
Langit Belgia hari itu tertutup awan mendung, hujan pun turun rintik-rintik menambah dinginnya udara. Meskpiun demikian saya dan suami saya tetap bersemangat untuk jalan-jalan di kota Ghent. Kalau untuk jalan-jalan sih saya selalu semangat :D. Seperti kunjungan kami di kota Bruges, kali ini kami hanya random walk muter-muter saja. Ghent adalah kota terbesar di wilayah flanders timur, Belgia. Kota ini terkenal sebagai kota pelajar yang siswanya tak hanya dari Belgia saja tetapi dari seluruh penjuru dunia. Termasuk dari Indonesia juga. Kota yang katanya sudah dihuni manusia sejak jaman batu ini memiliki jejeran koleksi bangunan medieval dengan gaya vintage yang menawan. Gaya vintage ala Belgia yang bangunan atapnya terlihat mengerucut dari depan. Kota yang juga terkenal karena kunjungan wisatanya ini menawarkan berbagai macam atraksi seperti museum, kastil, gereja, kanal dengan boat trip dan aneka ragam festival yang dirayakan setiap tahunnya. Tentu saja tidak cukup kalau ingin mendatangi tempat-tempat tersebut seharian penuh. Kami hanya sempat berkunjung ke kastil Gravensteen saja. Sebuah kastil dari abad pertengahan yang berdiri di tengah-tengah kota Ghent. Selain itu kota Ghent juga merupakan kota pusat kuliner di Belgia. Kota ini terkenal dengan roti bagel, coklat praline, permen cuberdon, stoverij, trappist, waterzooi dan makanan ala vegetarian. Katanya sih kota ini memiliki restoran vegetarian terbanyak di Belgia karena penduduknya banyak yang vegetarian.

Di dalam tram di Ghent. Transportasi umum yang sangat nyaman
Untuk menuju ke kota ini dari kota-kota lain di Eropa tergolong mudah. Kereta api dan bus selalu available dari Brussel, Antwerp, Lille, Paris atau Amsterdam. Jadwal kereta apinya bisa dicek di website ini. Akomodasi di kota ini meskipun tidak banyak pilihan hostel tetapi ada banyak kamar atau bed yang bisa disewa melalu airbnb. Waktu saya iseng cek sih hanya ada kurang dari 10 hostel di Ghent. Saya juga iseng ngecek hotel di kota ini, pilihannya banyak tetapi harganya bikin mangap, mahal-mahal banget per malamnya. Untung saja saya tinggalnya di rumah mertua *eh. Transportasi umum untuk berkeliling kota ini sangat mudah. Ada 5 jalur tram dan 6 jalur bus dalam kota. Tarifnya sekali naik adalah 3,5 euro. Lebih mahal kalau dibandingkan dengan tarif kereta bawah tanah di Paris. Sebagai kota sepeda di Belgia, hampir seluruh penduduknya lebih suka naik sepeda daripada naik kendaraan lain. Kalau kata wikipedia sih kota ini mempunyai jalur sepeda terpanjang di seluruh Eropa. Sewaktu saya jalan kaki di sekitar stasiun, saya sangat takjub dengan lautan sepeda yang diparkir di sana. Buanyaak banget! Ini pertama kali saya melihat lautan sepeda seperti ini. Menyewa sepeda di Ghent tergolong mudah, traveler bisa menyewa sepeda di stasiun atau bisa dicek di sini. Wow! jadi Ghent ini udah penduduknya banyak yang vegetarian, mereka juga hemat energi dengan menggunakan sepeda. Sounds so green and eco :). Suami saya sebagai orang yang dulu sering bolos kuliah dan main ke kota ini punya pendapat lain. Ia bilang sampah sepeda di kota ini juga menimbulkan masalah tersendiri. Wah ternyata ada sampah sepeda juga ya. Coba kalau bisa dikiloin mending buat saya aja sepeda bekasnya :D. Anyway pesepeda di kota ini merupakan pengendara yang paling dihormati di jalan. Salut deh!

lautan sepeda di Ghent

Salah satu Beguinage yang ada di kota Ghent

Salah satu sudut kota Ghent dengan tram dan haltenya

kanal dan deretan bangunan-bangunan vintage di kota Ghent

Nongkrong di pinggir kanal sambil piknik merupakan hal yang biasa dilakukan oleh mahasiswa di Ghent

Sudut lain kanal di kota Ghent

Aneka permen ala Ghent

Saya mencoba cuberdon, permen hidung yang sangat maniisss

City centre di Ghent dengan parkiran sepedanya

The other view of Ghent dengan menara belfort

Gedung belfort dan gedung teater schowburg

Patung pangeran Albert di sebuah taman di Ghent

The other side of canal in Ghent

Salah satu gedung dari abad pertengahan di kota Ghent