Baru seminggu saya sampai di rumah, di Jogja, kaki saya gatel pengen jalan-jalan. Tapi saya ga mau jauh-jauh, karena kaki saya masih pincang akibat jatuh di Angkor Wat. Teman saya Hans kemudian mengajak saya jalan-jalan ke Menoreh. Perbukitan favorit kami kalau ingin melarikan diri dari keramaian Jogja. Perbukitan yang berada di sebelah barat Jogja , berbatasan dengan kabupaten Purworejo. Kebetulan saya sendiri malah udah jarang jalan-jalan di sekitar Jogja *eh. Kami bermaksud mencari air terjun sekedar untuk memanjakan mata dan menenangkan pikiran *cieh. Pada saat musim hujan seperti ini ada banyak air terjun yang airnya mengalir deras. Padahal biasanya di musim kemarau kadang ga ada airnya sama sekali. Saking luasnya perbukitan menoreh, tujuan yang pilih kami hari itu adalah sekitar kecamatan Girimulyo, Menoreh selatan. Untuk menuju ke sana tinggal memacu kendaraan ke arah Jl Godean lurus terus ga belok-belok sampai ke Nanggulan lalu naik ke atas perbukitan.

Curug Setawing, Kulon Progo
Sebenernya sih sepanjang perjalanan ketika sudah di atas bukit, ada banyak plang yang menunjukkan berbagai air terjun. Yap! menoreh menjadi surga air terjun setiap musim hujan. Tetapi karena beberapa air terjun agak sulit ditempuh untuk kaki pincang saya maka kami memilih ke dua tempat saja yang jalannya gampang. Air terjun yang pertama yang mudah dicapai adalah curug setawing, lokasinya berada di belakang pasar jonggrangan di dusun jonggrangan, desa jatimulyo, kecamatan girimulyo. Air terjun yang baru dibuka untuk wisata 1 januari 2015 ini, terletak hanya 200 meter dari tempat parkir dan berada di pinggir jalan setapak di pinggir area persawahan yang masih begitu asri. Kelompok sadar wisata dusun ini sudah menyediakan berbagai macam fasilitas untuk pengunjung seperti taman bermain, toilet, tempat-tempat duduk untuk piknik, dan warung-warung untuk membeli makanan. Air terjun setinggi kurang lebih 50 meter ini, hari itu airnya lumayan deras. Saking derasnya, airnya sampai meluap ke jalan. Kata simbah-simbah yang lewat sih airnya jarang-jarang sampai meluap ke jalan. Kami hanya duduk-duduk sambil minum jus dan makan gorengan di lokasi ini sambil mencoba mengambil nafas sedalam-dalamnya, supaya paru-paru kami bersih :D.

Jembatan bambu di taman sungai mudal
Tujuan ke dua, kami dapat dari mbak-mbak yang jualan di setawing. Katanya ada sebuah taman sungai yang jalan kakinya tidak jauh dari tempat parkir, namanya taman sungai mudal yang juga masih berlokasi di desa Jatimulyo. Meskipun satu desa tapi jaraknya 6 km dari curug setawing. Lumayan jauh juga ya :D. Jalan untuk menuju ke taman sungai ini ternyata menanjak cukup tajam, jadi banyak motor pengunjung yang tidak kuat dan terpaksa menurunkan satu penumpang, termasuk motor kami 😀 . Motor kota memang kurang terlatih kalau harus mendaki tajam. Taman sungai mudal terletak di dusun gunung kelir. Taman ini berada tepat di bawah tebing yang curam yang terlihat epic seperti di middle earth :D. Selain terdapat air terjun kecil di sungai bertingkatnya, di taman ini juga terdapat sebuah aliran yang dibendung untuk mandi dan berenang. Sewaktu kami ke sana taman ini sedang dalam tahap penambahan fasilitas sepeti gubug-gubug baru yang terbuat dari bambu, rumah pohon dan toilet untuk pengunjung. Taman sungai ini dibuat begitu asri dengan aneka tanaman hias yang ditanam menyebar ke berbagai penjuru. Cocok untuk piknik keluarga dan wisata pengenalan tumbuhan. Mata air sungai mudal ini berasal dari dalam gua dari perut gunung kelir. Kami betah berlama-lama di sini sekedar untuk merasakan suasana alam pegunungan nan alami. Seminggu sekali melarikan diri dari Jogja dan escape ke alam memang nagih. Apalagi di sekitar Jogja masih banyak temat-tempat lain yang bisa dieksplor. Minggu depan ke mana lagi ya?

Air terjun di taman sungai mudal dilihat dari atas

Natural pool di taman sungai mudal, kulon progo

Mata air sungai mudal berasal dari dalam goa
Curug Setawing di google map :
Taman sungai mudal di goolge map :
bagus banget air terjunnya, saya nyesel kok belum pernah kesini, padahal dulu kuliah di jogja 😦
Gapapa nanti balik lagi 🙂 , sekarang semua tempat-tempat kayak gini pada membuka diri semua sampai di pelosok Jogja :D, baru 2 tahunan ini kok.
Kalo aku sih maen ke wisata alam pas musim hujan kok agak ragu. Apalagi kalo ke curug macem ini, takut ada banjir. 😀
Awalnya aku juga ragu, tapi kalau kemarau, air terjun di barat Jogja biasanya airnya cuma netes-netes doank. Hahaha.
ihh, ternyata tinggal di Jogja ya. Mau main ah kalo nge-Jogja kpn-kpn, hehehe
Iya ayoo sini-sini banyak tempat buat ngadem di sini 😀
aku Maret insyaAllah mau ke Jogja, tapi ke gunung Merapi. Bisa mampir-mampir kali ya…. hehe
Mau mendaki yaa? Dari jalur mana? di sekitar tempat pendakian juga banyak tempat menarik.
Belum tahu lewat mana, krn pas skrg lg mau ikut open trip travel agent.. ke Borobudur lagi sih paling
Happy travels!!! 🙂
air terjunya bertingkat … indah sekali .. jarang2 saya lihat air terjun bertingkat .. hehe norak ..
ternyata di sana juga ada sungai yang asi begitu “Taman Sungai Mudal” … bagus kalau dicontoh daerah2 lain yang punya sungai ..supaya indah dan asri seprti itu
Di Jogja banyak lhoo air terjun, kalau mau yg tingkat banyak ada namanya kedung kandang. Kalau sungainya emang di daerah pegunungan jadi ya masih alami dan ga ada sampah 🙂
tahun ini belum kesini..
epngen bandingin perkembangan wisatanya dibandingkan tahun kemarin 😀
Wah tiap tahun ke sini ya mas? 😀