
Esslingen Am Neckar
Pagi yang cerah di kota Esslingen Am Neckar. Saya dan suami berencana untuk jalan-jalan di perbukitan anggur di utara kota ini. Sejak menginap di apartemen Mawar, pandangan kami memang tidak bisa lepas dari pemandangan ribuan pohon anggur yang membentang luas di lereng-lereng bukit. Saya pikir sih, siapapun yang berkunjung ke kota Esslingen pasti pandangan matanya akan mengarah sesekali ke perbukitan yang tampak hijau ini. Seolah mengundang semua orang untuk menjelajahinya, atau sekedar jalan-jalan di antaranya. Kebetulan hari itu hari minggu, jadi keluarga Mawar mempunyai waktu luang untuk membawa kami jalan-jalan ke perkebunan anggur tersebut. Kami mengawali perjalanan pagi itu di market square atau markplatz yang memang terletak tak jauh dari kaki bukit.

Pasar minggu pagi di Esslingen Am Neckar
Ternyata pagi itu adalah hari pasar. Sebelum naik bukit, saya tertarik untuk sekedar melihat-lihat apa saja yang orang-orang jual di pasar. Mirip sih sama pasar yang ada di kota Paris, tempat kami tinggal. Barang-barang pokok yang dijual ya berupa aneka keju, wine, daging-dagingan, sosis dan aneka sayur-mayur khas eropa barat. Botol-botol wine yang digelar di pasar ini kebanyakan merupakan wine lokal dari wilayah ini, dan dijual dengan harga yang terjangkau tergantung kualitasnya. Rasanya pengen sih membeli satu botol untuk dibawa pulang ke Paris, sayangnya kami tidak membeli bagasi pesawat untuk perjalanan pulang nanti. Yang berbeda dari pasar di Esslingen ini adalah para penjual dumpling mentah! I’ve told you in my last post, kalau makanan khas wilayah ini salah satunya adalah dumpling. Jadi saking khasnya dumpling di kota ini mereka sampai menjual versi yang sudah tinggal rebus atau goreng saja. Yaa mengingatkan saya akan penjual bakso, pangsit atau rolade mentah di pasar di Indonesia π . Para penjual dumpling di pasar ini berjualan menggunakan food truck. Isi dumplingnya bermacam-macam ada yang mengandung daging, keju atau sayur.

Aneka wine lokal yang dijual di pasar

Wrotel warna-warni di pasar Esslingen
Beberapa ratus langkah dari markplatz, sampailah kami di kaki perbukitan anggur kota Esslingen. Sebuah bangunan beruapa gapura kuno dari zaman medieval menyambut langkah kami. Sebuah papan selamat datang yang bertuliskan sejarah singkat Esslingen vineyards juga terpampang tak jauh dari situ. Mawar bilang, konon katanya kebun anggur ini sudah berusia ribuan tahun, dan pengelolaan kebunnya dilakukan secara turun-temurun. Eniwei, ini pertama kalinya lho saya jalan-jalan di perkebunan anggur dengan skala besar di Eropa. Malah selama tinggal di Perancis, negeri yang paling terkenal akan anggurnya, saya belum pernah jalan-jalan di perkebunan anggur π¦ . Sambil melintasi jalan batu setapak di antara perkebunan anggur, Mawar lalu menjelaskan bahwa di bukit ini kadang-kadang ada event bernama weinwanderweg , yaitu trekking rame-rame di kebun anggur sambil menikmati wine yang dihasilkan oleh cave-cave (pembuat wine) dari Esslingen dan sekitarnya. Cave-cave ini akan mendirikan stand sepanjang vineyards dan menyediakan sampling wine untuk wine tasting atau champagne tasting. Di akhir sirkuit vineyards ini, terdapat pasar malam yang menyediakan aneka makanan dan lebih banyak lagi wine serta panggung musik untuk berpesta. Kebayang ga gimana hebohnya acara seperti ini? Kalau saya sendiri takutnya udah mabok duluan sebelum finish π .Yaaah kedatangan kami memang sedang ga pas acara ini. Hmm seharusnya tadi sih pas di pasar beli wine sebotol lalu diminum di sini yaak? π .

Welcome to Esslingen Vineyards!

Gerbang medieval di Esslingen vineyards
Sepanjang jalan batu setapak ini terdapat papan-papan edukasi beberapa meter sekali. Setiap papan menjelaskan tentang sejarah, cara petani anggur mengelola anggur mereka, cara memanen anggur dan lain-lain. Jadi trekking di kebun anggur ini sebenarnya edukatif sekali untuk pengunjung terutama yang dari antah-berantah seperti saya. Yang jaraaang sekali ada wine di negaranya. Saya bisa belajar sedikit tentang anggur dan wine. Di salah satu papannya dijelaskan bahwa untuk mengangkut tumpukan anggur dari atas ke bawah, para pemilik kebun menggunakan rel seperti rel roller coaster. Buseet, menurut saya ini mah keren banget, sambil panen anggur sambil menguji adrenalin dengan menaiki monorail menuju ke bawah bukit dengan kemiringan yang curam. Well, saya yakin sih para petani anggur di wilayah ini pasti udah pada biasa sama roller coaster karena sehari-harinya sudah naik yang mirip roller coaster :D. Pengen sih sebenarnya melihat para petani anggur ini sedang panen-panennya, siapa tau juga bisa dapat printilan buahnya gratis π . Sayangnya pas kami ke sini memang sedang dalam masa-masa tenang. Buah-buah anggurnya sedang dalam proses masak pohon. Sesekali kami memang bertemu petani anggur, tetapi kegiatan mereka tak lebih dari bersih-bersih kebun dan mencabuti rumput saja.

papan-papan edukasi perangguran π

Belum matang tapi sudah menggoda

vineyards slope

Berani nyobain ini?

Greeniesshhh
Kami berjalan kaki sekitar dua jam di perkebunan ini. Meskipun rasanya sudah jauh berjalan, perkebunan anggurnya masih luas banget. Mawar bilang saking luasnya perbukitan anggur ini, ujung treknya terletak tak jauh dari kota Stutgart. Ia bilang, di saat sengang dan butuh jalan kaki jauh, Mawar dan suaminya trekking di perkebunan ini dari ujung ke ujung, lalu kembali ke Esslingen dengan bus atau kereta. Selain vineyards, di beberapa sudut perbukitan juga terdapat kebun apel dan peach. Buahnya sampai jatuh-jatuh, rasanya sih pengen bawa keranjang terus dibawa pualng π . Hari itu, semakin siang, semakin panas. Panasnya summer di Jerman lumayan membakar kulit juga. Kami kembali lagi ke kota Esslingen dengan berjalan kaki di bawah bukit, di sepanjang sungai neckar. Jalan setapak di pinggir sungai ini lebih rindang. Sampai kembali di kota Esslingen, berakhir pulalah petualangan kami di kota ini bersama keluarga Mawar. Saya berharap semoga suatu saat nanti kami bisa bertemu kembali. Terimakasih Mawar , sudah menunjukkan kota dan negerimu yang juga indah. Petualangan kami di Jerman pun berlanjut ke kota-kota lainnya π .

masih luas membentang…….